Rabu, 05 Juni 2013

MESRAN.NETPublic Class Form1

    Private Sub btnKode_SelectedIndexChanged(ByVal sender As System.Object, ByVal e As System.EventArgs) Handles btnKode.SelectedIndexChanged
        Dim x As String
        x = Microsoft.VisualBasic.Left(btnKode.Text, 2)
        If x = "TS" Then
            btnMerk.Text = "TOSHIBA"
        ElseIf x = "VG" Then
            btnMerk.Text = "V-GEN"

        End If

        Dim y As String
        y = Microsoft.VisualBasic.Mid(btnKode.Text, 3)
        If y = "001" Then
            btnNama.Text = "FLASHDISK 4GB"
        ElseIf y = "002" Then
            btnNama.Text = "FLASHDISK 2GB"

        End If
        Dim z As String
        z = Microsoft.VisualBasic.Left(btnKode.Text, 5)
        If z = "TS001" Then
            btnHarga.Text = "105000"
        ElseIf z = "TS002" Then
            btnHarga.Text = "75000"
        ElseIf z = "VG001" Then
            btnHarga.Text = "90000"
        ElseIf z = "VG002" Then
            btnHarga.Text = "60000"
        End If


    End Sub

    Private Sub Form1_Load(ByVal sender As Object, ByVal e As System.EventArgs) Handles Me.Load
        buattabel()

        btnKode.Items.Add("TS001")
        btnKode.Items.Add("TS002")
        btnKode.Items.Add("VG001")
        btnKode.Items.Add("VG002")

    End Sub

    Sub buattabel()
        btnLV.Columns.Add("NO.PEMBELIAN", 100, HorizontalAlignment.Center)
        btnLV.Columns.Add("KODE BARANG", 100, HorizontalAlignment.Center)
        btnLV.Columns.Add("NAMA BARANG", 100, HorizontalAlignment.Center)
        btnLV.Columns.Add("MERK", 100, HorizontalAlignment.Center)
        btnLV.Columns.Add("HARGA", 100, HorizontalAlignment.Center)
        btnLV.Columns.Add("JUMLAH BELI", 100, HorizontalAlignment.Center)
        btnLV.Columns.Add("TOTAL HARGA", 100, HorizontalAlignment.Center)
        btnLV.View = View.Details
        btnLV.GridLines = True
        btnLV.FullRowSelect = True

    End Sub
    Sub IsiTabel()
        Dim Lst As New ListViewItem
        Lst.Text = btnNo.Text
        Lst.SubItems.Add(btnKode.Text)
        Lst.SubItems.Add(btnNama.Text)
        Lst.SubItems.Add(btnMerk.Text)
        Lst.SubItems.Add(btnHarga.Text)
        Lst.SubItems.Add(btnJumlah.Text)
        Lst.SubItems.Add(btnTotal.Text)
        btnLV.Items.Add(Lst)
    End Sub

    Private Sub btnJumlah_KeyPress(ByVal sender As Object, ByVal e As System.Windows.Forms.KeyPressEventArgs) Handles btnJumlah.KeyPress
        Dim TOMBOL As Integer = Asc(e.KeyChar)
        If TOMBOL = 13 Then
            btnsimpankeLV_Click(sender, e)
        End If
    End Sub

    Private Sub btnJumlah_TextChanged(ByVal sender As System.Object, ByVal e As System.EventArgs) Handles btnJumlah.TextChanged
        btnTotal.Text = Val(btnHarga.Text) * Val(btnJumlah.Text)
    End Sub

    Private Sub btnSimpankeLV_Click(ByVal sender As System.Object, ByVal e As System.EventArgs) Handles btnSimpankeLV.Click
        IsiTabel()
        btnNo.Text = " "
        btnKode.Text = " "
        btnNama.Text = " "
        btnMerk.Text = " "
        btnHarga.Text = " "
        btnJumlah.Text = " "
        btnTotal.Text = " "
    End Sub

    Private Sub btnHapusSemuaData_Click(ByVal sender As System.Object, ByVal e As System.EventArgs) Handles btnHapusSemuaData.Click
        btnLV.Items.Clear()
    End Sub

    Private Sub btnHapusDatayangdipilih_Click(ByVal sender As System.Object, ByVal e As System.EventArgs) Handles btnHapusDatayangdipilih.Click
        btnLV.Items.Remove(btnLV.SelectedItems(0))
    End Sub

    Private Sub btnBersih_Click(ByVal sender As System.Object, ByVal e As System.EventArgs) Handles btnBersih.Click
        btnNo.Text = " "
        btnKode.Text = " "
        btnNama.Text = " "
        btnMerk.Text = " "
        btnHarga.Text = " "
        btnJumlah.Text = " "
        btnTotal.Text = " "
    End Sub

    Private Sub btnKeluar_Click(ByVal sender As System.Object, ByVal e As System.EventArgs) Handles btnKeluar.Click
        End
    End Sub
End Class

Kamis, 30 Mei 2013

JAMES A GOSLIBG (bapak bahasa pemograman)

James A. Gosling O.C., Ph.D. (lahir di dekat Calgary, Alberta, Kanada, 19 Mei 1955; umur 58 tahun) adalah seorang pengembang perangkat lunak, yang terkenal terutama sebagai bapak bahasa pemograman Java.

Pendidikan dan karier

Pada 1977, James Gosling menerima gelar B.Sc dalam Ilmu Komputer dari Universitas Calgary. Pada 1983, ia memperoleh gelar Ph.D dalam Ilmu Komputer dari Universitas Carnegie Mellon, dengan disertasi "The Algebraic Manipulation of Constraints". Ketika menyelesaikan program doktornya, ia menulis sebuah versi dari emacs (gosmacs), dan sebelum bergabung dengan Sun Microsystems ia membangun sebuah versi multi-prosesor Unix[1] ketika kuliah di [[Universitai. Melihat minat dan bakat tersebut, suatu ketika sahabat orangtuanya mengajak Gosling ke laboratorium komputer di Universitas Calgary. Saat itu usianya masih 14 tahun.
Sejak saat itulah ia lebih sering menghabiskan banyak waktu di laboratorium komputer daripada belajar di kelas. Lulus dari SMU, ia melanjutkan di Universitas Calgary. Saat menyelesaikan sarjana, ia mengembangkan editor teks Emacs, yang kelak menjadi editor teks yang paling banyak digunakan pada sistem operasi Unix. Kemudian ia mengambil pendidikan Master di Universitas Alberta sebelum melanjutkan program doktor di Universitas Carnegie Mellon di Pittsburgh. Ia memperoleh gelar Ph.D setelah berhasil mempertahankan tesisnya yang berjudul "The Algebraic Manipulation of Constraints" pada tahun 1983. s Carnegie Mellon]], maupun sejumlah compiler dan mail systems.
Sejak 1984, Gosling bekerja untuk Sun Microsystems, dan umumnya dikenal sebagai pembuat bahasa pemograman Java.
Sejak kecil dia memang sangat tertarik dengan elektronika. Saat usia 12 tahun, orangtuanya mendapatinya berhasil membuat permainan tic tac toe dengan memanfaatkan komponen suku cadang telepon dan televis Ia segera bergabung dengan IBM selepas kuliah. Sayang hasil pekerjaannya tidak pernah diproduksi. Setahun kemudian, ia bergabung dengan Sun Microsystems hingga menjadi bagian Green Team untuk menjalankan projek rahasia Green Project. Berkat kemampuannya, kariernya segera melejit sehingga menduduki posisi Vice President (VP) Sun Microsystems dan Chief Technology Officer (CTO) SunĂ­s Developer Product. Saat ini, ia masih berkontribusi pada Real-Time Specification of Java dan peneliti di laboratorium Sun untuk software development tools. Selain menjadi arsitek bahasa pemrograman Java, ia juga membangun sistem akuisisi data satelit, multiprosesor untuk Unix, beberapa kompiler, mail system dan insinyur utama pembuat windows manager NEWS (Network Extensible Windowing System).

Buku

  • Ken Arnold, James Gosling, David Holmes, The Java Programming Language, Fourth Edition, Addison-Wesley Professional, 2005, ISBN 0-321-34980-6
  • James Gosling, Bill Joy, Guy L. Steele Jr., Gilad Bracha, The Java Language Specification, Third Edition, Addison-Wesley Professional, 2005, ISBN 0-321-24678-0
  • Ken Arnold, James Gosling, David Holmes, The Java Programming Language, Third Edition, Addison-Wesley Professional, 2000, ISBN 0-201-70433-1
  • James Gosling, Bill Joy, Guy L. Steele Jr., Gilad Bracha, The Java Language Specification, Second Edition, Addison-Wesley, 2000, ISBN 0-201-31008-2
  • Gregory Bollella (Editor), Benjamin Brosgol, James Gosling, Peter Dibble, Steve Furr, David Hardin, Mark Turnbull, The Real-Time Specification for Java, Addison Wesley Longman, 2000, ISBN 0-201-70323-8
  • Ken Arnold, James Gosling, The Java programming language Second Edition, Addison-Wesley, 1997, ISBN 0-201-31006-6
  • Ken Arnold, James Gosling, The Java programming language, Addison-Wesley, 1996, ISBN 0-201-63455-4
  • James Gosling, Bill Joy, Guy L. Steele Jr., The Java Language Specification, Addison Wesley Publishing Company, 1996, ISBN 0-201-63451-1
  • James Gosling, Frank Yellin, The Java Team, The Java Application Programming Interface, Volume 2: Window Toolkit and Applets, Addison-Wesley, 1996, ISBN 0-201-63459-7
  • James Gosling, Frank Yellin, The Java Team, The Java Application Programming Interface, Volume 1: Core Packages, Addison-Wesley, 1996, ISBN 0-201-63453-8
  • James Gosling, Henry McGilton, The Java language Environment: A white paper, Sun Microsystems, 1996
  • James Gosling, David S. H. Rosenthal, Michelle J. Arden, The NeWS Book : An Introduction to the Network/Extensible Window System (Sun Technical Reference Library), Springer, 1989, ISBN 0-387-96915

15 tempat wisata di Medan

  1. 1 Istana Maimun
 Istana Maimun sangat terkenal karena merupakan peninggalan Kerajaan Deli,Ssebuah istana yang berwarna kuning berdiri megah. Lokasi Istana Maimun di Jl. Brig. Katamso Kel. Sukaraja Kec. Medan Maimun, Medan, sangat mudah untuk dijangkau karena terdapat banyak transportasi umum dan letaknya di tepi jalan Katamso yang memudahkan unutk berkunjung.
Pengunjung bisa menikmati koleksi dari istana yang berasal dari Masa lalu namun masih utuh ada foto Sultan beserta sejarahnya, dan terdapat singgasana sultan yang mewah. Untuk menambah wawasan tentang Kerajaan Deli dan menikmati nuansa tempo dulu, Istana Maimun bisa jadi referensi untuk travelling dan menikmati hari libur hanya dengan membayar Rp5.000 saja
Istana Maimun
Istana Maimun
2.       Masjid Raya Medan
Kalau ke Medan iconnya pasti Masjid Raya Medan, yang merupakan masjid yang megah dan besar yang merupakan rumah ibadah umat Islam. Tidak jauh dari Istana Maimun cukup berjalan kaki sekitar 200 meter. Nama lain dari Masjid Raya Medan ialah Masjia Raya Al Mashun yang berdiri pada tanggal 21 Agustus 1906 yang berbentuk octagonal dan memiliki kubah sebnayak lima buah dengan warna putih dan membawa kesan yang menakjubkan. Tempat ini sangat mudah dijangkau, masjid raya medan berlokasi di Jl. Sisingamangaraja Medan.
Masjid Raya Medan
Masjid Raya Medan
3.       Danau Linting
Salah satu Danau unik yang bisa dikunjungi di sekitar Medan ialah Danau Linting yang meiliki warna hijau dan biru ayng disekelilingnya terdapat batu cadas. Danau Linting berlokasi di Kec. STM Hulu desa Sibunga-bunga Hilir Kabupaten deli Serdang sekitar 2 jam dengan motor. Danau mungil yang memiliki nuansa mistis namun menyekkun karena disekelingnya terdapat pepohonan dengan akar yang panjang yang menambah suasa udara yang sejuk dan damai. Cocok untuk tempat refreshing.
Danau Linting Medan
Danau Linting Medan
4.       Air Terjun Tongging
Air terjun yang majestic yang berada sekitar 135 km dari Brasatagi. Air terjun Tongging memiliki ketinggian 120 meter dan dekat dengan Gunung Sipiso-piso . Keindahan air terjun ditambah pemandangan Danau Toba yang indah serta matahari di air terjun menambah keindahan air terjun tongging yang indah. Bersiap-siap olah raga jika ingin pergi ke dasar air terjun tongging
Karena harus melewati 1000 anak tangga kira-kira setengah jam turun ke bawah memlalui tangga yang berliku-liku dengan jalan kaki. Air terjun Tongging sangat indah karena tak jauh dari tepian Danau Toba juga berada di tengah bukit yang disekelilingnya berwarna hijau oleh tumbuhan dan ada disekelilingnya lembah yang menakjubkan. Salah satu pariwisata yang wajib dikunjungi di daerah Sumatera Utara.
Air Terjun Tongging
Air Terjun Tongging
5.       Sibayak
Kalau yang satu ini ialah destinasi pegunungan yang ada di sekitar Medan tepatnya di daerah Brastagi sekitar 2 jam dari Medan dengan bus. Sibayak merupakan gunung merapi yang disebut juga dengan Gunung Raja. Disekitar Gunung Sibayak bisa melihat perkampungan penduduk.
Sibayak
Sibayak
6. Penangkaran Buaya Asam Kumbang Medan
Sebuah taman penangkaran buaya.. iiih, ngeri bukan? Taman Buaya Asam Kumbang merupakan salah satu tempat yang harus dicoba dikunjungi jika sedang di Medan karena di taman buaya kita bisa melihat ribuan ekor buaya di rawa buatan dan juga di kolam-kolam yang umur buayanya variatif hingga umur 78 tahun.. tuanya!! Hehehe :D … Lokasi taman buaya asam kumbang di Sunggal Medan dan sangat mudah untuk ditemukan karena banyak trasnportasi umum  serta biaya masuk taman buaya sunggla cukup membayar Rp5.000.
Pengkaran Buaya Asam Kumbang  Medan
Pengkaran Buaya Asam Kumbang Medan
7.       Rahmad Gallery
Pernah melihat hewan yang di awetkan dengan koleksi hewan dari berbagai mancanegara? Yup itu bisa dilihat di Rahmat Galleri Medan, sebuah museum pengawetan hewan yang terkenal dengan “wild museum”. Ketika aku dan sahabatku evlina kesini sangat kaget meilhat hewan-hewan yang diawetkan dan ditata dengan sebaik mungkin sehingga menambah wawasan tentang dunia satwa. Di Museum Rahmat terdapat koleksi hewan sebanyak 1000 jenis spesies. Lokasi Museum Satwa Internasional Rahmat di Jl. S. Parman Medan dengan harga tiket masuk rahmat galleri sebesar Rp25.000 untuk dewasa.
Rahmad Gallery Medan
Rahmad Gallery Medan
8.       Kampung Keling/Kampung Madras Medan
Kampung Keling atau sekarang yang disebut dengan kampong Madras ialah nama sebuah tempat yanga da di Medan yang memiliki penduduk India yang besar. Tak jauh dari Sun Plaza Medan terdapat sebuah kuil yang unik berwarna kuning keemasan.
Kampung Madras Medan
Kampung Madras Medan
9.       Air Terjun dan Telaga Dwi Warna Sibolangit
Sibolangit yang berjarak 2 jam dari Medan dengan motor atau bus merupakn tempat pegunungan yang sejuk dan penuh dengan tempat wisata yang menarik dan coock untuk travelling. Salah satunya ialah Telaga Dwi warna yang berada di dalam hutan Sibolangit. Disebut Dwi warna karena air terjun yang berada di telaga ini berwarna biru dan dingin dan tak jauh dari air terjun dingin terdapat air terjun yang hangat yang berwarna putih. Untuk sampai ke Telaga Dwi warna butuh 3 jam perjalanan dengan kaki menjelajah hutan dari taman wisata Sibolangit. Siap-siap untuk perjalanan panjang namun ketika melihat keindahannya rasa capek akan hilang.Pariwisata yang masih tersembunyi dan jika ingin kesini sebaiknya menyewa tour guide agar tidak tersesat di hutan. Tempat ini cocok untuk camping.
Telaga Dwi Warna Brastagi
Telaga Dwi Warna Brastagi
10.Bukit Lawang
Untuk wisata alam, cobalah Bukit Lawang yang berada di lokasi Taman Leuser yang terkenal dengan orang hutan. Kita bisa melihat orang hutan di bukit lawang, orang hutan di alam bebas yaitu di hutan atau hanya sekedar melihat feedings monkeys.Kebanyakan turis mancanegara singgah kesini dan mecoba menjelajah hutan liar Sumatera. Jarak bukit lawang dari Medan ialah 80 km dan menuju kesana melalui kota Binjai. Disekitar taman lauser ada sungai Bahorok dan sebuah jembatan yang besar dan daerah bisa merasakan suasa hutan dan pedesaan.
11.   Tangkahan
Tangkahan ialah salah satu tempat  wisata yang bisa untuk referensi jalan-jalan di Medan yang terkenal dengan Gajah Medan. Tangkahan banyak tempat yang bsia di jelajah seperti hutan liar, gua kalong, cubbing, treking gajah dan air terjun. Tangkahan merupakan salah satu eko wisata yang ada di Indonesia.
Gajah di Tangkahan
Gajah di Tangkahan
12.   Tjong Afie
Merupakan rumah tua yang merupakan peninggalan Tjong Afie  dengan desain perpaduan Tionghoa Melayu dan Eropa. Disini kita bisa menikmati sejarah kehidupan , mempelajari budaya perpaduan Melayu dan Tioghoa serta peningalan yang bersejarah baik itu lukisan, maupun perabitan rumah tangga keluarga Tjong Afie. Lokasi Tjong Afie  di Jl. Ahmad Yani Kesawan Medan dan mudah untuk ditemukan, tak jauh dari Merdeka Walk.
Tjong Afie Medan
Tjong Afie Medan
13.   Danau Lau Kawar
Salah satu Danau mistis dan misterius lainnya yang tak jauh dari Medan ialah Danau Lau Kawar yang berlokasi di Brastagi. Danau Lau Kawar berada di kaki Gunung Sinabung dan butuh 3 jam perjalanan dari Medan. Sangat cocok untuk camping dan disekelingnya pedesaan yang menakjubkan. Namun jangan coba-coba mandi karena dilarang mandi di Danau ini, konon katanya yang mandi di danau Law Kawar akan menghilang.
Danau Lau Kawar
Danau Lau Kawar
14.   Salju Panas Tinggi Raja
Salju panas? Aneh bukan? Tapi fenomena ala mini nyata loh! Salju panas tinggi raja berlokasi di Kecamatan Silau Kahean, Kabupaten Simalungun sebuah objek wisata yang masih tersembunyi karena jalannya yang jelek dan hanya bisa dilalui oleh sepeda motor. Perjalanan dari salju panas dari Medan sekitar 3 jam. Salju panas ini adalah Pamukkalenya Indonesia, sebuah pegunungan sulfur dengan air panas yang berwarna biru dan gunung putih dan satu lagi gunung sulfuer berwarna hijau yang disekelilingnya ialah sungai. Bukit kapur yang indah dan menawan. Salju panas tinggi raja wajin di kunjungi oleh traveler mania :)
15.   Mickey Holiday dan Hillpark
Kalau Mickey Holiday dan Hillpark juga merupakan tempat untk rekreasi sama seperti Dupan tapi dalam versi Sumut heheheh :D .. Keduanya berada di Brastagi dan merupakan tempat untuk meningkatkan adrenalin.

resep masakan nusantara



Indonesia dikenal sebagi negara kepulauan dengan dikelilingi samudra. Ribuan pulau terbentang dari sabang sampai merauke, 33 provinsi terbentuk di indoneisa. Hal ini menimbulkan beragamnya kebudayaan, adat istiadat, bahasa hingga kulinernya. Bahkan makanan-makanan terlezat di dunia beberapa diantaranya adalah resep masakan nusantara. Indonesia memang terkenal dengan keberagaman resep masakan  yang mengandalkan rempah-rempah yang melimpah di bumi khatulistiwa ini, hal ini tentu saja membuat citarasa resep masakan nusantara ini menjadi khas dibandingkan dengan negara lain.
Saking terkenalnya, banyak restaurant di luar negeri bahkan di amerika menjajakan resep masakan nusantara indonesia, mulai dari resep ayam, resep kue kering hingga resep kue basah. Resep masakan nusantara yang sangat bervariatif menjadi menu favorit keluarga indonesia. Nah berikut beberapa resep masakan nusantara khas indonesia yang bisa anda hidangkan di meja anda.

Bahan:
kangkung
bawang merah 3 buah, iris tipis
bawang putih 2 buah, iris tipis
mentega, 2 sdm
terasi 1/4 sdm, dibakar
1 biji cabe merah, potong dengan cara menyerong.
1 buah tomat, rajang halus
1 sdt gula
1/2 sdt garam
Cara Membuat:
1. panaskan mentega dengan api kecil. Setelah itu tumis bawang putih  dan bawang merah sampai tercium bau harum. Tambahkan cabe, tomat, terasi, gula, dan garam. Aduk-aduk sampai rata.
2. Tambahkan kangkung, aduk-aduk sampai layu.
3. Angkat dan sajikan selagi hangat.

KEGUNAAN DAUN SIRIH

Sirih merupakan tumbuhan obat yang sangat besar manfaatnya. Ia mengandung zat antiseptik pada seluruh bagiannya. Daunnya banyak digunakan untuk mengobati mimisan, mata merah, keputihan, membuat suara nyaring, dan banyak lagi, termasuk disfungsi ereksi.

Khasiat daun sirih sudah banyak dikenal dan telah teruji secara klinis. Hingga kini, penelitian tentang tanaman ini masih terus dikembangkan. Daun sirih bermanfaat untuk mengobati berbagai penyakit. Berikut ini resep dari Kebun Tanaman Obat Karyasari tentang cara pemanfaatan daun sirih untuk kesehatan.

1. Batuk
Siapkan 15 lembar daun sirih dan tiga gelas air. Cuci bersih daun tersebut dan rebus sampai tersisa menjadi tiga perempat bagian. Minum bersama madu.

2. Bronkitis
Rebus tujuh lembar daun sirih yang telah dicuci bersih bersama sepotong gula batu dalam dua gelas air bersih. Tunggu sampai tersisa menjadi satu gelas. Minum tiga kali sehari masing-masing sepertiga gelas.

3. Menghilangkan bau badan
Ambil lima lembar daun sirih dan rebus dengan dua gelas air. Tunggu sampai tersisa menjadi satu gelas. Minum di siang hari.

4. Luka bakar
Ambil daun sirih secukupnya dan cuci bersih. Peras airnya dan tambahkan sedikit madu. Bubuhkan ke tempat luka bakar.

5. Mimisan
Siapkan satu lembar daun sirih yang agak muda, kemudian memarkan dan gulung. Gunakan untuk menyumbat hidung yang berdarah.

6. Bisul
Ambil daun sirih secukupnya dan cuci bersih. Setelah itu giling sampai halus dan dioleskan pada bisul dan sekelilingnya. Balut dan ganti dua kali sehari.

7. Mata Gatal dan Merah
Sediakan 5-6 daun sirih muda dan segar rebus dengan segelas air sampai mendidih. Tunggu sampai dingin dan gunakan untuk mencuci mata dengan gelas cuci mata tiga kali sehari sampai sembuh.

8. Koreng dan Gatal-Gatal
Rebus 20 lembar daun sirih sampai mendidih. Gunakan air rebusan yang masih hangat untuk membasuh koreng dan gatal.

9. Menghentikan Gusi Berdarah
Rebus empat lembar daun sirih dalam dua gelas air. Gunakan untuk berkumur.

10. Sariawan
Ambil 1-2 lembar daun sirih kemudian cuci bersih. Kunyah sampai lumat dan buang ampasnya setelah selesai.

11. Menghilangkan Bau Mulut
Siapkan 2-4 lembar daun sirih, cuci bersih dan remas. Seduh dengan air panas lalu gunakan untuk berkumur.

12. Jerawat
Ambil 7-10 lembar daun sirih, cuci bersih dan tumbuk halus. Seduh dengan dua gelas air panas. Gunakan air tersebut untuk mencuci muka. Lakukan 2-3 kali sehari.

13. Keputihan
Rebus 10 daun sirih yang telah dicuci bersih dalam 2,5 liter air. Gunakan air rebusan yang masih hangat tersebut untuk mencuci vagina.

14. Mengurangi ASI Berlebih
Ambil beberapa daun sirih, cuci bersih dan olesi dengan minyak kelapa. Kemudian hangatkan di atas api sampai layu. Tempelkan di seputar payudara yang bengkak selagi masih hangat.

Lihat Juga:

Khasiat Daun Sukun Mengatasi Berbagai Penyakit
Khasiat Daun Sukun Mengatasi Berbagai Penyakit
IST
Sukun termasuk salah satu sumber pangan yang kaya karbohidrat. Kandungan karbohidrat sukun setara dengan sumber pangan lainnya, seperti singkong, talas, dan ubi jalar.
Sebagian masyarakat mungkin sudah tak asing lagi mendengar sukun yang buahnya enak. Dia bisa direbus, digoreng, dijadikan keripik, dan getuk. Sementara itu, daunnya juga sangat bermanfaat untuk pengobatan. Berbagai penelitian ilmiah mengungkapkan, daun sukun memiliki khasiat memberantas beragam jenis penyakit, seperti gangguan hati, asam urat, rematik, malaria, gangguan ginjal, penyakit jantung, dan hipertensi (hal 7).

Sukun memiliki daging berwarna putih dan lembut. Rasanya kenyal mirip roti tawar. Tak heran bila dalam bahasa Inggris, sukun disebut 'buah roti' (breadfruit). Bila ditinjau dari segi kesehatan, buah sukun memiliki kandungan serat tinggi, 1-2 persen. Maka, buah sukun sangat cocok untuk memperbaiki menu demi kesehatan pencernaan sekaligus mengurangi risiko penyakit kanker usus dan ambeien (hal 5-6).

Buku ini terbagi menjadi 5 bab. Pertama menjelaskan seluk-beluk tanaman sukun, mulai sejarah asal-usulnya, manfaat, klasifikasi, serta jenisjenis tanaman sukun (hal 13-32). Bab 2 mengulas khasiat 'flavonoid' atau senyawa kimia yang terdapat di dalam daun sukun serta manfaat bagi kesehatan (hal 41-44). Bab 3 memaparkan khasiat-khasiat daun sukun dalam memberantas beragam penyakit (hal 45–106).

Dua bab terakhir menampilkan testimoni orang-orang yang telah membuktikan khasiat daun sukun dan mengulas tip-tip budi daya. Sukun termasuk jenis tanaman serbaguna dan bernilai ekonomis. Dia dapat tumbuh subur sepanjang tahun (evergreen) di daerah tropis basah. Bila akar sukun terluka atau terpotong, akan memacu tumbuhnya tunas alami (hal 15).

Buah sukun merupakan bahan pangan penting, sebagai sumber karbohidrat di berbagai kepulauan di daerah tropika, terutama Pasifik dan Asia Tenggara (hal 19). Sukun bisa menghasilkan buah hingga mencapai 200 buah per pohon setiap tahunnya dengan berat sekitar 400-1.200 g.

Sukun termasuk salah satu sumber pangan yang kaya karbohidrat. Kandungan karbohidrat sukun setara dengan sumber pangan lainnya, seperti singkong, talas, dan ubi jalar. Karena kandungan karbohidrat yang tinggi itulah, maka sukun sering dijadikan sebagai makanan alternatif, pengganti padi saat musim paceklik (hal 32).

Sukun juga dapat dijadikan sebagai tanaman obat herbal. Pada umumnya, masyarakat menggunakan daun sukun untuk mengobati penyakit lever, hepatitis, sakit gigi, gatal-gatal, jantung, ginjal, dan sejumlah penyakit lainnya. Daun sukun juga bisa dijadikan sebagai ramuan obat gosok kulit yang bengkak dengan cara membakarnya. Abunya dicampur minyak kelapa dan kunyit (hal 36).

Masyarakat Ambon juga memanfaatkan kulit batang pohon sukun sebagai obat mencairkan darah bagi wanita yang melahirkan (hal 37). Penyakit lain yang tergolong berat dan dapat disembuhkan dengan aplikasi daun sukun adalah asam urat. Penyakit arthritis ini disebabkan penumpukan kristal pada persendian karena tingginya kadar asam urat dalam tubuh.

Pada umumnya, penyakit ini menyerang persendian, seperti jari-jari kaki, tumit, pergelangan tangan, jari tangan, dan siku (hal 72–79). Sukun termasuk jenis tanaman yang memiliki efek insulin yang dapat menurunkan gula darah. Hasil riset pernah dilakukan Nublah dari UGM. Penelitian dilakukan dengan menguji pemberian ekstrak daun sukun kepada tikus jantan galur Wistar yang diberi glukosa monohidrat, sehingga mengalami hiperglikemia.

Pemberian 1,35 g glukosa monohidrat per 200 g bobot badan menyebabkan kadar gula darah tikus naik dari 88,95 mg/dl menjadi 173,95 mg/dl. Riset menunjukkan, pada menit ke-120, air rebusan daun sukun mampu menurunkan kadar gula darah dengan lebih baik (102,80 mg/dl) dibandingkan ekstrak kloroform (114,20 mg/dl) dan metanol (123,80 mg/dl) (hal 127).

Kemampuan ekstrak daun sukun memang belum sebanding dengan Glibenklamid, namun ekstrak daun sukun ini memunyai kelebihan, di antaranya berefek samping rendah dan target spesifi k (hal 128). Rebusan daunnya bisa untuk mandi dan merendam kaki agar pembuluh darah melebar dan meningkatkan sirkulasi darah. Bagi penderita diabetes, rebusan daun sukun bisa ditambah herbal pahit yang berkhasiat untuk mengobati penyakit kencing manis, seperti sambiloto, temu ireng, dan daun pepaya (hal 50-52).

Minggu, 21 April 2013

PENYEBAB RENDAHNYA KUALITAS PENDIDIKAN DI INDONESIA

Di bawah ini akan diuraikan beberapa penyebab rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia secara umum, yaitu:

1. Efektifitas Pendidikan Di Indonesia
Pendidikan yang efektif adalah suatu pendidikan yang memungkinkan peserta didik untuk dapat belajar dengan mudah, menyenangkan dan dapat tercapai tujuan sesuai dengan yang diharapkan. Dengan demikian, pendidik (dosen, guru, instruktur, dan trainer) dituntut untuk dapat meningkatkan keefektifan pembelajaran agar pembelajaran tersebut dapat berguna.
Selama ini, banyak pendapat beranggapan bahwa pendidikan formal dinilai hanya menjadi formalitas saja untuk membentuk sumber daya manusia Indonesia. Tidak perduli bagaimana hasil pembelajaran formal tersebut, yang terpenting adalah telah melaksanakan pendidikan di jenjang yang tinggi dan dapat dianggap hebat oleh masyarakat. Anggapan seperti itu jugalah yang menyebabkan efektifitas pengajaran di Indonesia sangat rendah. Setiap orang mempunyai kelebihan dibidangnya masing-masing dan diharapkan dapat mengambil pendidikaan sesuai bakat dan minatnya bukan hanya untuk dianggap hebat oleh orang lain.
Dalam pendidikan di sekolah menegah misalnya, seseorang yang mempunyai kelebihan dibidang sosial dan dipaksa mengikuti program studi IPA akan menghasilkan efektifitas pengajaran yang lebih rendah jika dibandingkan peserta didik yang mengikuti program studi yang sesuai dengan bakat dan minatnya. Hal-hal sepeti itulah yang banyak terjadi di Indonesia. Dan sayangnya masalah gengsi tidak kalah pentingnya dalam menyebabkan rendahnya efektifitas pendidikan di Indonesia.

2. Efisiensi Pengajaran Di Indonesia
Efisien adalah bagaimana menghasilkan efektifitas dari suatu tujuan dengan proses yang lebih ‘murah’. Dalam proses pendidikan akan jauh lebih baik jika kita memperhitungkan untuk memperoleh hasil yang baik tanpa melupakan proses yang baik pula. Hal-hal itu jugalah yang kurang jika kita lihat pendidikan di Indonesia. Kita kurang mempertimbangkan prosesnya, hanya bagaimana dapat meraih standar hasil yang telah disepakati.
Beberapa masalah efisiensi pengajaran di dindonesia adalah mahalnya biaya pendidikan, waktu yang digunakan dalam proses pendidikan, mutu pegajar dan banyak hal lain yang menyebabkan kurang efisiennya proses pendidikan di Indonesia. Yang juga berpengaruh dalam peningkatan sumber daya manusia Indonesia yang lebih baik.
Jika kita berbicara tentang biaya pendidikan, kita tidak hanya berbicara tenang biaya sekolah, training, kursus atau lembaga pendidikan formal atau informal lain yang dipilih, namun kita juga berbicara tentang properti pendukung seperti buku, dan berbicara tentang biaya transportasi yang ditempuh untuk dapat sampai ke lembaga pengajaran yang kita pilih. Di sekolah dasar negeri, memang benar jika sudah diberlakukan pembebasan biaya pengajaran, nemun peserta didik tidak hanya itu saja, kebutuhan lainnya adalah buku teks pengajaran, alat tulis, seragam dan lain sebagainya yang ketika kami survey, hal itu diwajibkan oleh pendidik yang berssngkutan. Yang mengejutkanya lagi, ada pendidik yang mewajibkan les kepada peserta didiknya, yang tentu dengan bayaran untuk pendidik tersebut.
Selain masalah mahalnya biaya pendidikan di Indonesia, masalah lainnya adalah waktu pengajaran. Dengan survey lapangan, dapat kita lihat bahwa pendidikan tatap muka di Indonesia relative lebih lama jika dibandingkan negara lain. Dalam pendidikan formal di sekolah menengah misalnya, ada sekolah yang jadwal pengajarnnya perhari dimulai dari pukul 07.00 dan diakhiri sampai pukul 16.00.. Hal tersebut jelas tidak efisien, karena ketika kami amati lagi, peserta didik yang mengikuti proses pendidikan formal yang menghabiskan banyak waktu tersebut, banyak peserta didik yang mengikuti lembaga pendidikan informal lain seperti les akademis, bahasa, dan sebagainya. Jelas juga terlihat, bahwa proses pendidikan yang lama tersebut tidak efektif juga, karena peserta didik akhirnya mengikuti pendidikan informal untuk melengkapi pendidikan formal yang dinilai kurang.
Yang kami lihat, kurangnya mutu pengajar disebabkan oleh pengajar yang mengajar tidak pada kompetensinya. Misalnya saja, pengajar A mempunyai dasar pendidikan di bidang bahasa, namun di mengajarkan keterampilan, yang sebenarnya bukan kompetensinya. Hal-tersebut benar-benar terjadi jika kita melihat kondisi pendidikan di lapangan yang sebanarnya. Hal lain adalah pendidik tidak dapat mengomunikasikan bahan pengajaran dengan baik, sehingga mudah dimengerti dan menbuat tertarik peserta didik.
Dalam beberapa tahun belakangan ini, kita menggunakan sistem pendidikan kurikulum 1994, kurikulum 2004, kurikulum berbasis kompetensi yang pengubah proses pengajaran menjadi proses pendidikan aktif, hingga kurikulum baru lainnya. Ketika mengganti kurikulum, kita juga mengganti cara pendidikan pengajar, dan pengajar harus diberi pelatihan terlebih dahulu yang juga menambah cost biaya pendidikan. Sehingga amat disayangkan jika terlalu sering mengganti kurikulum yang dianggap kuaran efektif lalu langsung menggantinya dengan kurikulum yang dinilai lebih efektif.
Konsep efisiensi akan tercipta jika keluaran yang diinginkan dapat dihasilkan secara optimal dengan hanya masukan yang relative tetap, atau jika masukan yang sekecil mungkin dapat menghasilkan keluaran yang optimal. Konsep efisiensi sendiri terdiri dari efisiensi teknologis dan efisiensi ekonomis. Efisiensi teknologis diterapkan dalam pencapaian kuantitas keluaran secara fisik sesuai dengan ukuran hasil yang sudah ditetapkan. Sementara efisiensi ekonomis tercipta jika ukuran nilai kepuasan atau harga sudah diterapkan terhadap keluaran.

3. Standardisasi Pendidikan Di Indonesia
Jika kita ingin meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia, kita juga berbicara tentang standardisasi pengajaran yang kita ambil. Tentunya setelah melewati proses untuk menentukan standar yang akan diambil.
Seperti yang kita lihat sekarang ini, standar dan kompetensi dalam pendidikan formal maupun informal terlihat hanya keranjingan terhadap standar dan kompetensi. Kualitas pendidikan diukur oleh standard an kompetensi di dalam berbagai versi, demikian pula sehingga dibentuk badan-badan baru untuk melaksanakan standardisasi dan kompetensi tersebut seperti Badan Standardisasi Nasional Pendidikan (BSNP).
Selain itu, akan lebih baik jika kita mempertanyakan kembali apakah standar pendidikan di Indonesia sudah sesuai atau belum. Dalam kasus UAN yang hampir selalu menjadi kontrofesi misalnya. Kami menilai adanya sistem evaluasi seperti UAN sudah cukup baik, namun yang kami sayangkan adalah evaluasi pendidikan seperti itu yang menentukan lulus tidaknya peserta didik mengikuti pendidikan, hanya dilaksanakan sekali saja tanpa melihat proses yang dilalu peserta didik yang telah menenpuh proses pendidikan selama beberapa tahun. Selain hanya berlanhsug sekali, evaluasi seperti itu hanya mengevaluasi 3 bidang studi saja tanpa mengevaluasi bidang studi lain yang telah didikuti oleh peserta didik.
Penyebab rendahnya mutu pendidikan di Indonesia juga tentu tidah hanya sebatas yang kami bahas di atas. Banyak hal yang menyebabkan rendahnya mutu pendidikan kita. Tentunya hal seperti itu dapat kita temukan jika kita menggali lebih dalam akar permasalahannya. Dan semoga jika kita mengetehui akar permasalahannya, kita dapat memperbaiki mutu pendidikan di Indonesia sehingga jadi kebih baik lagi.
Selain beberapa penyebab rendahnya kualitas pendidikan di atas, berikut ini akan dipaparkan pula secara khusus beberapa masalah yang menyebabkan rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia.

4. Rendahnya Kualitas Sarana Fisik
Untuk sarana fisik misalnya, banyak sekali sekolah dan perguruan tinggi kita yang gedungnya rusak, kepemilikan dan penggunaan media belajar rendah, buku perpustakaan tidak lengkap. Sementara laboratorium tidak standar, pemakaian teknologi informasi tidak memadai dan sebagainya. Bahkan masih banyak sekolah yang tidak memiliki gedung sendiri, tidak memiliki perpustakaan, tidak memiliki laboratorium dan sebagainya.
Data Balitbang Depdiknas (2003) menyebutkan untuk satuan SD terdapat 146.052 lembaga yang menampung 25.918.898 siswa serta memiliki 865.258 ruang kelas. Dari seluruh ruang kelas tersebut sebanyak 364.440 atau 42,12% berkondisi baik, 299.581 atau 34,62% mengalami kerusakan ringan dan sebanyak 201.237 atau 23,26% mengalami kerusakan berat. Kalau kondisi MI diperhitungkan angka kerusakannya lebih tinggi karena kondisi MI lebih buruk daripada SD pada umumnya. Keadaan ini juga terjadi di SMP, MTs, SMA, MA, dan SMK meskipun dengan persentase yang tidak sama.

5. Rendahnya Kualitas Guru
Keadaan guru di Indonesia juga amat memprihatinkan. Kebanyakan guru belum memiliki profesionalisme yang memadai untuk menjalankan tugasnya sebagaimana disebut dalam pasal 39 UU No 20/2003 yaitu merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan, melakukan pelatihan, melakukan penelitian dan melakukan pengabdian masyarakat.
Bukan itu saja, sebagian guru di Indonesia bahkan dinyatakan tidak layak mengajar. Persentase guru menurut kelayakan mengajar dalam tahun 2002-2003 di berbagai satuan pendidikan sbb: untuk SD yang layak mengajar hanya 21,07% (negeri) dan 28,94% (swasta), untuk SMP 54,12% (negeri) dan 60,99% (swasta), untuk SMA 65,29% (negeri) dan 64,73% (swasta), serta untuk SMK yang layak mengajar 55,49% (negeri) dan 58,26% (swasta).
Kelayakan mengajar itu jelas berhubungan dengan tingkat pendidikan guru itu sendiri. Data Balitbang Depdiknas (1998) menunjukkan dari sekitar 1,2 juta guru SD/MI hanya 13,8% yang berpendidikan diploma D2-Kependidikan ke atas. Selain itu, dari sekitar 680.000 guru SLTP/MTs baru 38,8% yang berpendidikan diploma D3-Kependidikan ke atas. Di tingkat sekolah menengah, dari 337.503 guru, baru 57,8% yang memiliki pendidikan S1 ke atas. Di tingkat pendidikan tinggi, dari 181.544 dosen, baru 18,86% yang berpendidikan S2 ke atas (3,48% berpendidikan S3).
Walaupun guru dan pengajar bukan satu-satunya faktor penentu keberhasilan pendidikan tetapi, pengajaran merupakan titik sentral pendidikan dan kualifikasi, sebagai cermin kualitas, tenaga pengajar memberikan andil sangat besar pada kualitas pendidikan yang menjadi tanggung jawabnya. Kualitas guru dan pengajar yang rendah juga dipengaruhi oleh masih rendahnya tingkat kesejahteraan guru.

6. Rendahnya Kesejahteraan Guru
Rendahnya kesejahteraan guru mempunyai peran dalam membuat rendahnya kualitas pendidikan Indonesia. Berdasarkan survei FGII (Federasi Guru Independen Indonesia) pada pertengahan tahun 2005, idealnya seorang guru menerima gaji bulanan serbesar Rp 3 juta rupiah. Sekarang, pendapatan rata-rata guru PNS per bulan sebesar Rp 1,5 juta. guru bantu Rp, 460 ribu, dan guru honorer di sekolah swasta rata-rata Rp 10 ribu per jam. Dengan pendapatan seperti itu, terang saja, banyak guru terpaksa melakukan pekerjaan sampingan. Ada yang mengajar lagi di sekolah lain, memberi les pada sore hari, menjadi tukang ojek, pedagang mie rebus, pedagang buku/LKS, pedagang pulsa ponsel, dan sebagainya (Republika, 13 Juli, 2005).
Dengan adanya UU Guru dan Dosen, barangkali kesejahteraan guru dan dosen (PNS) agak lumayan. Pasal 10 UU itu sudah memberikan jaminan kelayakan hidup. Di dalam pasal itu disebutkan guru dan dosen akan mendapat penghasilan yang pantas dan memadai, antara lain meliputi gaji pokok, tunjangan yang melekat pada gaji, tunjangan profesi, dan/atau tunjangan khusus serta penghasilan lain yang berkaitan dengan tugasnya. Mereka yang diangkat pemkot/pemkab bagi daerah khusus juga berhak atas rumah dinas.
Tapi, kesenjangan kesejahteraan guru swasta dan negeri menjadi masalah lain yang muncul. Di lingkungan pendidikan swasta, masalah kesejahteraan masih sulit mencapai taraf ideal. Diberitakan Pikiran Rakyat 9 Januari 2006, sebanyak 70 persen dari 403 PTS di Jawa Barat dan Banten tidak sanggup untuk menyesuaikan kesejahteraan dosen sesuai dengan amanat UU Guru dan Dosen (Pikiran Rakyat 9 Januari 2006).

7. Rendahnya Prestasi Siswa
Dengan keadaan yang demikian itu (rendahnya sarana fisik, kualitas guru, dan kesejahteraan guru) pencapaian prestasi siswa pun menjadi tidak memuaskan. Sebagai misal pencapaian prestasi fisika dan matematika siswa Indonesia di dunia internasional sangat rendah. Menurut Trends in Mathematic and Science Study (TIMSS) 2003 (2004), siswa Indonesia hanya berada di ranking ke-35 dari 44 negara dalam hal prestasi matematika dan di ranking ke-37 dari 44 negara dalam hal prestasi sains. Dalam hal ini prestasi siswa kita jauh di bawah siswa Malaysia dan Singapura sebagai negara tetangga yang terdekat.
Dalam hal prestasi, 15 September 2004 lalu United Nations for Development Programme (UNDP) juga telah mengumumkan hasil studi tentang kualitas manusia secara serentak di seluruh dunia melalui laporannya yang berjudul Human Development Report 2004. Di dalam laporan tahunan ini Indonesia hanya menduduki posisi ke-111 dari 177 negara. Apabila dibanding dengan negara-negara tetangga saja, posisi Indonesia berada jauh di bawahnya.
Anak-anak Indonesia ternyata hanya mampu menguasai 30% dari materi bacaan dan ternyata mereka sulit sekali menjawab soal-soal berbentuk uraian yang memerlukan penalaran. Hal ini mungkin karena mereka sangat terbiasa menghafal dan mengerjakan soal pilihan ganda.

8. Kurangnya Pemerataan Kesempatan Pendidikan
Kesempatan memperoleh pendidikan masih terbatas pada tingkat Sekolah Dasar. Data Balitbang Departemen Pendidikan Nasional dan Direktorat Jenderal Binbaga Departemen Agama tahun 2000 menunjukan Angka Partisipasi Murni (APM) untuk anak usia SD pada tahun 1999 mencapai 94,4% (28,3 juta siswa). Pencapaian APM ini termasuk kategori tinggi. Angka Partisipasi Murni Pendidikan di SLTP masih rendah yaitu 54, 8% (9,4 juta siswa). Sementara itu layanan pendidikan usia dini masih sangat terbatas. Kegagalan pembinaan dalam usia dini nantinya tentu akan menghambat pengembangan sumber daya manusia secara keseluruhan. Oleh karena itu diperlukan kebijakan dan strategi pemerataan pendidikan yang tepat untuk mengatasi masalah ketidakmerataan tersebut.

9. Rendahnya Relevansi Pendidikan Dengan Kebutuhan
Hal tersebut dapat dilihat dari banyaknya lulusan yang menganggur. Data BAPPENAS (1996) yang dikumpulkan sejak tahun 1990 menunjukan angka pengangguran terbuka yang dihadapi oleh lulusan SMU sebesar 25,47%, Diploma/S0 sebesar 27,5% dan PT sebesar 36,6%, sedangkan pada periode yang sama pertumbuhan kesempatan kerja cukup tinggi untuk masing-masing tingkat pendidikan yaitu 13,4%, 14,21%, dan 15,07%. Menurut data Balitbang Depdiknas 1999, setiap tahunnya sekitar 3 juta anak putus sekolah dan tidak memiliki keterampilan hidup sehingga menimbulkan masalah ketenagakerjaan tersendiri. Adanya ketidakserasian antara hasil pendidikan dan kebutuhan dunia kerja ini disebabkan kurikulum yang materinya kurang funsional terhadap keterampilan yang dibutuhkan ketika peserta didik memasuki dunia kerja.

10. Mahalnya Biaya Pendidikan
Pendidikan bermutu itu mahal. Kalimat ini sering muncul untuk menjustifikasi mahalnya biaya yang harus dikeluarkan masyarakat untuk mengenyam bangku pendidikan. Mahalnya biaya pendidikan dari Taman Kanak-Kanak (TK) hingga Perguruan Tinggi (PT) membuat masyarakat miskin tidak memiliki pilihan lain kecuali tidak bersekolah. Orang miskin tidak boleh sekolah.
Makin mahalnya biaya pendidikan sekarang ini tidak lepas dari kebijakan pemerintah yang menerapkan MBS (Manajemen Berbasis Sekolah). MBS di Indonesia pada realitanya lebih dimaknai sebagai upaya untuk melakukan mobilisasi dana. Karena itu, Komite Sekolah/Dewan Pendidikan yang merupakan organ MBS selalu disyaratkan adanya unsur pengusaha.
Asumsinya, pengusaha memiliki akses atas modal yang lebih luas. Hasilnya, setelah Komite Sekolah terbentuk, segala pungutan uang selalu berkedok, “sesuai keputusan Komite Sekolah”. Namun, pada tingkat implementasinya, ia tidak transparan, karena yang dipilih menjadi pengurus dan anggota Komite Sekolah adalah orang-orang dekat dengan Kepala Sekolah. Akibatnya, Komite Sekolah hanya menjadi legitimator kebijakan Kepala Sekolah, dan MBS pun hanya menjadi legitimasi dari pelepasan tanggung jawab negara terhadap permasalahan pendidikan rakyatnya.
Solusi dari Permasalahan-permasalahan Pendidikan di Indonesia
Untuk mengatasi masalah-masalah di atas, secara garis besar ada dua solusi yang dapat diberikan yaitu:
Pertama, solusi sistemik, yakni solusi dengan mengubah sistem-sistem sosial yang berkaitan dengan sistem pendidikan. Seperti diketahui sistem pendidikan sangat berkaitan dengan sistem ekonomi yang diterapkan. Sistem pendidikan di Indonesia sekarang ini, diterapkan dalam konteks sistem ekonomi kapitalisme (mazhab neoliberalisme), yang berprinsip antara lain meminimalkan peran dan tanggung jawab negara dalam urusan publik, termasuk pendanaan pendidikan.
Kedua, solusi teknis, yakni solusi yang menyangkut hal-hal teknis yang berkait langsung dengan pendidikan. Solusi ini misalnya untuk menyelesaikan masalah kualitas guru dan prestasi siswa.
Maka, solusi untuk masalah-masalah teknis dikembalikan kepada upaya-upaya praktis untuk meningkatkan kualitas sistem pendidikan. Rendahnya kualitas guru, misalnya, di samping diberi solusi peningkatan kesejahteraan, juga diberi solusi dengan membiayai guru melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, dan memberikan berbagai pelatihan untuk meningkatkan kualitas guru. Rendahnya prestasi siswa, misalnya, diberi solusi dengan meningkatkan kualitas dan kuantitas materi pelajaran, meningkatkan alat-alat peraga dan sarana-sarana pendidikan, dan sebagainya.