Khasiat Daun Sukun Mengatasi Berbagai Penyakit
IST
Sukun termasuk salah satu sumber pangan yang kaya karbohidrat.
Kandungan karbohidrat sukun setara dengan sumber pangan lainnya, seperti
singkong, talas, dan ubi jalar.
Sebagian masyarakat mungkin sudah tak asing lagi
mendengar sukun yang buahnya enak. Dia bisa direbus, digoreng, dijadikan
keripik, dan getuk. Sementara itu, daunnya juga sangat bermanfaat untuk
pengobatan. Berbagai penelitian ilmiah mengungkapkan, daun sukun
memiliki khasiat memberantas beragam jenis penyakit, seperti gangguan
hati, asam urat, rematik, malaria, gangguan ginjal, penyakit jantung,
dan hipertensi (hal 7). Sukun memiliki daging berwarna putih dan lembut. Rasanya kenyal mirip roti tawar. Tak heran bila dalam bahasa Inggris, sukun disebut 'buah roti' (breadfruit). Bila ditinjau dari segi kesehatan, buah sukun memiliki kandungan serat tinggi, 1-2 persen. Maka, buah sukun sangat cocok untuk memperbaiki menu demi kesehatan pencernaan sekaligus mengurangi risiko penyakit kanker usus dan ambeien (hal 5-6).
Buku ini terbagi menjadi 5 bab. Pertama menjelaskan seluk-beluk tanaman sukun, mulai sejarah asal-usulnya, manfaat, klasifikasi, serta jenisjenis tanaman sukun (hal 13-32). Bab 2 mengulas khasiat 'flavonoid' atau senyawa kimia yang terdapat di dalam daun sukun serta manfaat bagi kesehatan (hal 41-44). Bab 3 memaparkan khasiat-khasiat daun sukun dalam memberantas beragam penyakit (hal 45–106).
Dua bab terakhir menampilkan testimoni orang-orang yang telah membuktikan khasiat daun sukun dan mengulas tip-tip budi daya. Sukun termasuk jenis tanaman serbaguna dan bernilai ekonomis. Dia dapat tumbuh subur sepanjang tahun (evergreen) di daerah tropis basah. Bila akar sukun terluka atau terpotong, akan memacu tumbuhnya tunas alami (hal 15).
Buah sukun merupakan bahan pangan penting, sebagai sumber karbohidrat di berbagai kepulauan di daerah tropika, terutama Pasifik dan Asia Tenggara (hal 19). Sukun bisa menghasilkan buah hingga mencapai 200 buah per pohon setiap tahunnya dengan berat sekitar 400-1.200 g.
Sukun termasuk salah satu sumber pangan yang kaya karbohidrat. Kandungan karbohidrat sukun setara dengan sumber pangan lainnya, seperti singkong, talas, dan ubi jalar. Karena kandungan karbohidrat yang tinggi itulah, maka sukun sering dijadikan sebagai makanan alternatif, pengganti padi saat musim paceklik (hal 32).
Sukun juga dapat dijadikan sebagai tanaman obat herbal. Pada umumnya, masyarakat menggunakan daun sukun untuk mengobati penyakit lever, hepatitis, sakit gigi, gatal-gatal, jantung, ginjal, dan sejumlah penyakit lainnya. Daun sukun juga bisa dijadikan sebagai ramuan obat gosok kulit yang bengkak dengan cara membakarnya. Abunya dicampur minyak kelapa dan kunyit (hal 36).
Masyarakat Ambon juga memanfaatkan kulit batang pohon sukun sebagai obat mencairkan darah bagi wanita yang melahirkan (hal 37). Penyakit lain yang tergolong berat dan dapat disembuhkan dengan aplikasi daun sukun adalah asam urat. Penyakit arthritis ini disebabkan penumpukan kristal pada persendian karena tingginya kadar asam urat dalam tubuh.
Pada umumnya, penyakit ini menyerang persendian, seperti jari-jari kaki, tumit, pergelangan tangan, jari tangan, dan siku (hal 72–79). Sukun termasuk jenis tanaman yang memiliki efek insulin yang dapat menurunkan gula darah. Hasil riset pernah dilakukan Nublah dari UGM. Penelitian dilakukan dengan menguji pemberian ekstrak daun sukun kepada tikus jantan galur Wistar yang diberi glukosa monohidrat, sehingga mengalami hiperglikemia.
Pemberian 1,35 g glukosa monohidrat per 200 g bobot badan menyebabkan kadar gula darah tikus naik dari 88,95 mg/dl menjadi 173,95 mg/dl. Riset menunjukkan, pada menit ke-120, air rebusan daun sukun mampu menurunkan kadar gula darah dengan lebih baik (102,80 mg/dl) dibandingkan ekstrak kloroform (114,20 mg/dl) dan metanol (123,80 mg/dl) (hal 127).
Kemampuan ekstrak daun sukun memang belum sebanding dengan Glibenklamid, namun ekstrak daun sukun ini memunyai kelebihan, di antaranya berefek samping rendah dan target spesifi k (hal 128). Rebusan daunnya bisa untuk mandi dan merendam kaki agar pembuluh darah melebar dan meningkatkan sirkulasi darah. Bagi penderita diabetes, rebusan daun sukun bisa ditambah herbal pahit yang berkhasiat untuk mengobati penyakit kencing manis, seperti sambiloto, temu ireng, dan daun pepaya (hal 50-52).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar